Logo Bloomberg Technoz

Tarik-Ulur Penghiliran Mineral

Freeport Minta Relaksasi Ekspor Lagi, Smelter Manyar Bermasalah?

Sultan Ibnu Affan
17 October 2023 13:55

Operasi tambang PT Freeport Indonesia di Papua./dok. PTFI
Operasi tambang PT Freeport Indonesia di Papua./dok. PTFI

Bloomberg Technoz, Jakarta – Pakar energi menyarankan agar Pemerintah Indonesia tidak terlalu mengkhawatirkan nasib investasi smelter katoda tembaga, hanya karena PT Freeport Indonesia (PTFI) kembali mendesak relaksasi larangan ekspor konsentrat dari tenggat Mei 2024.

Pengamat ekonomi energi Universitas Gadjah Mada (UGM) Fahmy Radhi menilai, jika pemerintah berkeras untuk tidak memperpanjang izin ekspor konsentrat tembaga, Freeport dengan sendirinya akan terdesak untuk mempercepat operasional kapasitas penuh smelter barunya di Manyar, Gresik, Jawa Timur.

“Kalau misalnya pemerintah tegas terhadap Freeport, maka saya yakin akan berdatangan perusahaan-perusahaan yang bergerak di bidang smelter untuk investasi di Indonesia, karena pasarnya jelas,” ujarnya, Selasa (17/10/2023).

Presiden Jokowi harus tegas dan punya nyali untuk tidak mengizinkan relaksasi [ekspor konsentrat tembaga] lagi, apapun alasannya.

Pengamat ekonomi energi Universitas Gadjah Mada (UGM) Fahmy Radhi

Pemerintah, lanjutnya, dapat mengundang investor lain untuk membangun smelter katoda tembaga dengan menyerap konsentrat yang diproduksi oleh Freeport. Dengan demikian, Indonesia tidak akan semata mengandalkan smelter milik Freeport yang tidak kunjung rampung dibangun.

Smelter Manyar merupakan fasilitas pemurnian dan pengolahan konsentrat tembaga kedua milik PTFI yang tengah dibangun di Kawasan Java Integrated Industrial Estate (JIIPE), Gresik, Jawa Timur dengan luas total sekitar 100 hektare (ha).