Logo Bloomberg Technoz

Mengulik Biang Kerok Pelemahan Rupiah ke Atas Rp 15.000/US$

Muhammad Julian Fadli
08 February 2023 10:10

Ilustrasi Rupiah dan dolar AS (Dimas Ardian/Bloomberg)
Ilustrasi Rupiah dan dolar AS (Dimas Ardian/Bloomberg)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Nilai tukar rupiah kembali melemah terhadap dolar Amerika Serikat (AS). Kurs acuan Bank Indonesia (BI) yaitu Jakarta Interbank Spot Dollar Rate/Jisdor pada 7 Februari 2023 berada di posisi Rp 15.139, dari sebelumnya Rp 15.055.

Pada akhir Januari hingga awal Februari kurs rupiah di Jisdor berhasil berada di posisi menguat sekitar Rp 14.992 hingga terkuat rupiah berada di posisi Rp 14.868. Jadi depresiasi rupiah sejak awal Februari hingga kemarin hampir mendekati 2%.

Pendorong pelemahan nilai rupiah datang dari faktor eksternal, yaitu data tenaga kerja AS yang sangat solid. Tercermin dari rilisnya tingkat pengangguran pada Januari 2023 pada level 3,4%, tercatat turun dari bulan sebelumnya sebesar 3,5%. Non-Farm Payroll (NFP) juga melonjak signifikan menjadi 517 ribu, raihan tersebut melebihi konsensus pasar sebesar 185 ribu.

Data tersebut menimbulkan kekhawatiran akan kembali tingginya tingkat inflasi yang berkepanjangan di AS, sehingga mengindikasikan The Fed akan melanjutkan tren kenaikan suku bunga acuannya.

Seperti diketahui pada pertemuan sebelumnya, The Fed memutuskan untuk menaikkan suku bunga acuan sebesar 25 basis poin menjadi 4,5-4,75%. Bahkan Komite Pengambil Kebijakan (FOMC) sempat menaikkan Federal Funds Rate sebanyak 75 bps empat kali berturut-turut.

Informasi Kurs JISDOR pada hari Selasa, 7 Februari 2023 (Sumber Bank Indonesia)