Logo Bloomberg Technoz

BPS Sebut 2 Hal Ini Perlu Diwaspadai di 2023

Hidayat Setiaji
06 February 2023 12:27

Kepala BPS, Margo Yuwono saat rilis, Senin (6/2/2023). (Bloomberg Technoz/ Rezha Hadyan)
Kepala BPS, Margo Yuwono saat rilis, Senin (6/2/2023). (Bloomberg Technoz/ Rezha Hadyan)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Ekonomi Indonesia pada 2022 mampu tumbuh 5,31%. Lebih tinggi dibandingkan 2021 yang sebesar 3,7% dan menjadi yang tertinggi sejak 2013.

Menghadapi 2023, Kepala BPS Margo Yuwono menyampaikan setidaknya ada dua hal penting yang harus diwaspadai. Pertama adalah harga komoditas ekspor utama Indonesia yang kini cenderung turun.

"Kita bisa memberi catatan bahwa harga  komoditas global sudah mulai menunjukkan tren penurunan. Perlu diingat bahwa ekspor memberi andil besar, sehingga ini perlu diwaspadai," tegas Margo dalam jumpa pers hari ini, Senin (6/2/2023).

Sepanjang 2022, ekspor tumbuh 16,28% dan berkontribusi 24,49% dalam pembentukan Produk Domestik Bruto (PDB).

Distribusi dan pertumbuhan PDB menurut pengeluaran Tahun 2022. (Dok. BPS)

Mengutip data Bloomberg, harga batu bara acuan di pasar ICE Newcastle (Australia) sejak awal tahun hingga akhir pekan lalu turun 38,31% secara point-to-point. Sementara harga minyak sawit mentah (CPO) di Bursa Malaysia pada periode yang sama melemah 9,45%.