Logo Bloomberg Technoz

Devisa Ekspor Ditaruh di RI, Rupiah Bisa Menguat ke Rp14.800/US$

Ruisa Khoiriyah
07 August 2023 18:30

Ilustrasi rupiah dan dolar AS. (Dimas Ardian/Bloomberg)
Ilustrasi rupiah dan dolar AS. (Dimas Ardian/Bloomberg)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Kebijakan pemerintah mewajibkan para eksportir menempatkan 30% nilai transaksi mereka di sistem perbankan domestik untuk mendukung ketersediaan valas di dalam negeri, diperkirakan akan berhasil menambah nilai cadangan devisa RI hingga Rp227,77 triliun dalam lima bulan ke depan dan berpotensi membawa rupiah menguat lagi ke kisaran Rp14.800-an menutup tahun.

Sokongan valas dari kebijakan baru itu berpeluang membantu nilai tukar rupiah semakin stabil dan posisi cadangan devisa bisa menapak ke kisaran US$135-US$155 miliar pada akhir 2023 ini, meningkat dari akhir 2022 sebesar US$137,2 miliar, demikian menurut analisis Bank Mandiri.

Dengan kewajiban penempatan valas 30% dari nilai transaksi ekspor bagi para eksportir di sektor tambang, perkebunan, kehutanan dan perikanan mulai 1 Agustus, nilai tambahan cadangan devisa diperkirakan mencapai US$12 miliar sampai US$15 miliar, setara Rp227,77 triliun, selama periode Agustus-Desember 2023.

"Peningkatan cadangan devisa itu akan berkontribusi memperkuat stabilitas nilai tukar rupiah selama masa ketidakpstian global yang meningkat. Prediksi kami, nilai tukar rupiah kemungkinan akan ditutup di kisaran Rp14.864/US$ pada akhir tahun ini, dibandingkan posisi Rp15.568/US$ pada 2022," kata Ekonom Senior Bank Mandiri Faisal Rachman dalam catatan, Senin (7/8/2023).

Optimisme itu dibutuhkan oleh rupiah yang saat ini masih belum kalis sepenuhnya dari beban sentimen arah bunga acuan Amerika.