Logo Bloomberg Technoz

Masih Mahal, Joe Biden Tolak Tawaran Isi Ulang Stok Minyak AS

News
02 August 2023 06:00

Presiden AS Joe Biden. (dok Bloomberg)
Presiden AS Joe Biden. (dok Bloomberg)

Jennifer Jacobs -- Bloomberg News


Bloomberg, Pemerintahan Presiden Joe Biden dikabarkan kembali menunda penambahan cadangan minyak darurat Amerika Serikat. Menurut orang-orang yang mengetahui masalah ini, pemerintah menilai penawaran yang diterima terlalu mahal. Keputusan ini sendiri diambil ketika harga minyak dunia telah naik di atas US$80 atau Rp1,2 juta per barel.

Kementerian Energi tidak menerima penawaran yang didapatnya untuk pembelian potensial, kata orang-orang, yang meminta untuk tidak disebutkan namanya karena rincian prosesnya belum dipublikasikan. Pemerintah menolak tawaran-tawaran tersebut pada Januari lalu.

"DOE tetap berkomitmen pada strategi pengisian ulang untuk SPR, termasuk pembelian langsung ketika kami dapat mengamankan kesepakatan yang baik untuk pembayar pajak; pengembalian uang; dan pembatalan penjualan yang direncanakan di mana penarikan tidak diperlukan, dalam koordinasi dengan Kongres," kata Wakil Kepala Staf Departemen Energi Bridget Bartol. 

Stok Cadangan Minyak Amerika Serikat. (Dok. Bloomberg)

Para pejabat AS memang sedang bekerja untuk mengisi kembali Cadangan Minyak Strategis setelah Presiden Biden memerintahkan penarikan bersejarah sebanyak 180 juta barel. Hal ini membuat cadangan minyak hanya tersisa sekitar setengah dari kapasitasnya. Saat itu, Biden tengah berupaya menjinakkan harga bahan bakar yang tinggi setelah invasi Rusia ke Ukraina.