Logo Bloomberg Technoz

Luhut Beberkan Skema Kerja Sama Litium RI-Australia

Sultan Ibnu Affan
07 July 2023 20:10

Konfrensi pers Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan PM Australia, Anthony Albanese di Sydney, Australia, Selasa (4/7/2023). (Brent Lewin/Bloomberg)
Konfrensi pers Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan PM Australia, Anthony Albanese di Sydney, Australia, Selasa (4/7/2023). (Brent Lewin/Bloomberg)

Bloomberg Technoz, Jakarta – Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menjabarkan keuntungan kerja sama perdagangan mineral kritis, khususnya litium, antara Indonesia dan Australia.

Menurutnya, Presiden Joko Widodo atau Jokowi telah mendapatkan komitmen dari Perdana Menteri Australia Anthony Albanese terkait dengan ekspor 60.000 ton litium dari Negeri Kanguru ke Tanah Air.

Akan tetapi, Luhut mengatakan Indonesia berhasil membujuk Australia untuk menambah jumlah litium yang diekspor ke Tanah Air menjadi dua kali lipat. Dia pun menjelaskan litium dari negara benua itu nantinya akan diproses di Kawasan Industri Morowali, Sulawesi Tengah.

“Mereka [Australia] nanti bisa ikut berpartisipasi dalam proyek [pengembangan baterai kendaraan listrik di Indonesia]. Jadi itu kita lakukan join dan mereka setuju dengan itu,” papar Luhut melalui unggahan video di akun Instagramnya, Jumat (7/7/2023).

Tambang Australia berkontribusi terhadap sekitar 50% dari total pasok litium dunia, disusul Cile (24%) dan China (16%). Namun, sejauh ini sebagian besar ekspor litium Australia ditujukan ke China. 

Supplier komponen baterai (Sumber: Bloomberg)