Kemudian, sahams-saham sektor energi juga mengalami koreksi lumayan dalam, mencapai 0,83%. Saham PT Dian Swastatika Sentosa Tbk (DSSA) ambrol 4,78%, PT Bayan Resources Tbk (BYAN) melemah 0,94%, PT Bumi Resources Tbk (BUMI) ambrol 3,55%, dan PT Petrosea Tbk (PTRO) terjungkal 2,1%.
Jelang libur Hari Natal, sepertinya IHSG terpapar tekanan jual. Maklum, IHSG sudah melesat cukup tinggi.
Sepanjang 2025 (year-to-date), IHSG sudah naik lebih dari 21%. Lebih tinggi ketimbang kenaikan Shanghai Composite (China) yang sebesar 17% atau Sensex (India) 9,66%. Oleh karena itu, IHSG jadi rentan terserang aksi profit taking.
Dari sisi eksternal, sejatinya sentimen sedang positif. Bursa saham Asia pun mayoritas menguat.
Nikkei 225 (Jepang) menguat 0,07$, SETI (Thailand) naik 0,4%, KLCI (Malaysia) bertambah 0,32%, Straits Times (Singapura) terangkat 0,59%, dan PSEI (Filipina) bertambah 0,01%.
“Volatilitas di pasar sedang rendah. Dinamika ini membantu menciptakan ‘pesta’, terutama di lingkungan yang volume perdagangannya rendah,” kata Alberto Tocchio, Portfolio Manager di Kairos Partners, seperti dikutip dari Bloomberg News.
(aji)




























