Logo Bloomberg Technoz

Kilang Pertamina Perkuat Hilirisasi Petrokimia Nasional


dok. Kilang Pertamina
dok. Kilang Pertamina

Bloomberg Technoz, Jakarta - PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) terus memperkuat bisnis produk petrokimia sebagai bagian dari komitmen menjalankan agenda hilirisasi industri. Langkah ini dilakukan untuk mendukung penguatan struktur industri nasional sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi berkelanjutan.

Komitmen tersebut ditandai dengan perpanjangan kerja sama jual beli produk petrokimia antara KPI dan PT Pertamina Petrochemical Trading (Pertachem). Penandatanganan perpanjangan kerja sama berlangsung di Jakarta pada Jumat, 19 Desember, dan dihadiri jajaran direksi kedua perusahaan.

Direktur Optimasi Feedstock & Produk KPI, Erwin Suryadi, menyampaikan bahwa perpanjangan kerja sama ini merupakan wujud nyata peran Pertamina Group dalam mendukung agenda hilirisasi yang tengah digalakkan pemerintah.

“Kerja sama ini bukan hanya soal bisnis, tetapi juga bagian dari upaya bersama untuk memperkuat ketahanan industri petrokimia nasional dan mendukung agenda hilirisasi industri,” ujar Erwin.

Menurut Erwin, kerja sama strategis antara KPI dan Pertachem tidak hanya memperkuat bisnis di dalam ekosistem Pertamina, tetapi juga memberikan kontribusi nyata bagi perekonomian nasional. Produk petrokimia yang dipasarkan KPI melalui Pertachem akan diolah lebih lanjut oleh industri hilir untuk memenuhi beragam kebutuhan domestik.

Ia menjelaskan, proses pengolahan produk petrokimia tersebut menimbulkan multiplier effect yang luas, mulai dari penciptaan lapangan kerja, peningkatan daya saing industri nasional, hingga pengurangan ketergantungan terhadap impor.

dok. Kilang Pertamina

Karena itu, hilirisasi yang dijalankan Pertamina Group tidak berhenti di internal perusahaan, melainkan memberikan manfaat ekonomi yang lebih luas bagi masyarakat. Dalam konteks ini, Erwin menilai agenda hilirisasi berperan penting dalam mendukung visi Indonesia Emas 2045.

“Pertumbuhan ekonomi selalu ditopang dengan industri yang kuat, produk kilang dan turunannya akan mendorong perekonomian, maka dari itu, dari sini kami berharap Generasi Emas Indonesia 2045 bisa terwujud,” tutur Erwin.

Kerja sama antara KPI dan Pertachem sendiri telah terjalin sejak 2021. Selama empat tahun terakhir, kedua perusahaan konsisten memperkuat kolaborasi di sektor petrokimia sebagai bagian dari pengembangan bisnis dan penguatan industri nasional.

Dalam perpanjangan kerja sama ini, KPI dan Pertachem menandatangani tiga perjanjian penting. Perjanjian tersebut mencakup perpanjangan jual beli produk aromatik, olefin, dan resin polytam, serta penandatanganan perjanjian baru untuk penjualan produk special chemical.

Erwin menambahkan bahwa industri petrokimia memiliki peluang besar di Indonesia, salah satunya karena sektor ini juga menopang industri hulu minyak dan gas bumi. Dengan fondasi tersebut, ia optimistis kolaborasi KPI dan Pertachem dapat menjadi motor penggerak industri petrokimia nasional.

“Sinergitas dan kolaborasi di dalam ekosistem Pertamina menjadi kunci, karena tujuan kita adalah agar produk-produk kita bisa terserap oleh mitra kerja, sehingga hasilnya bisa memberikan manfaat pada masyarakat,” tutup Erwin.

Sebagai informasi, KPI merupakan anak usaha Pertamina yang menjalankan bisnis pengolahan minyak dan petrokimia dengan mengedepankan prinsip Environment, Social & Governance (ESG). KPI juga terdaftar dalam United Nations Global Compact dan berkomitmen menerapkan Sepuluh Prinsip Universal dalam strategi operasionalnya, sejalan dengan visinya menjadi perusahaan kilang minyak dan petrokimia berkelas dunia yang berwawasan lingkungan, bertanggung jawab sosial, dan memiliki tata kelola yang baik.