Logo Bloomberg Technoz

Pada penutupan pasar hari ini, SUN 1Y naik 1,3 bps ke 4,969% setelah tenor 5Y yang melejit 3,2 bps ke level 5,644%. Sedangkan tenor 10Y naik 2,4 bps ke 6,159%. Adapun tenor 15Y naik 0,5 bps ke 6,435%. Tenor panjang 20Y juga naik 0,4 bps ke 6,551%.

Berdasarkan data Kementerian Keuangan, dana global mencatatkan penjualan bersih obligasi Indonesia mencapai sebesar US$51,1 juta pada 16 Desember.

Kendatipun Bank Indonesia memutuskan untuk mempertahankan suku bunga acuannya pada Rabu, “Rupiah masih menghadapi tekanan dari risiko fiskal serta selisih imbal hasil yang sempit dibandingkan AS,” tulis Lloyd Chan, FX Strategist di MUFG, dalam sebuah catatan, melansir Bloomberg News.

Terlebih lagi, sentimen pemberat selanjutnya, Bank Indonesia diprediksi akan menunda dimulainya kembali pelonggaran suku bunga kebijakan akibat tekanan nilai tukar yang masih berlanjut serta kenaikan inflasi sementara pada tahun depan, menurut para analis.

Analis unggulan pasar keuangan Citi, ANZ, Nomura, hingga sampai dengan riset Barclays sama-sama mengestimasikan suku bunga terminal di level 4,25%, yang kemungkinan akan tercapai pada Kuartal II–2026.

Citi menunda dua proyeksi pemangkasan suku bunga pamungkasnya ke bulan Maret dan Mei, dengan alasan adanya “Hambatan yang tinggi” pada tahun 2026, termasuk potensi pengetatan pasokan valuta asing serta percepatan inflasi, tulis ekonom Helmi Arman dalam sebuah catatan.

Nomura memprediksi pemangkasan suku bunga pada Maret dan Juni, seiring ekspektasi dolar AS yang lebih stabil atau sedikit melemah, mengutip Bloomberg.

BI diramal akan berfokus pada peningkatan transmisi kebijakan, sekaligus terus menerapkan langkah–langkah kebijakan lainnya, seperti insentif makroprudensial, pengurangan penerbitan surat berharga rupiah, serta pembelian obligasi pemerintah di pasar sekunder, tulis ekonom Euben Paracuelles dan Yiru Chen dalam sebuah catatan.

Barclays melihat peluang pemangkasan suku bunga masing–masing sebesar 25 bps pada Kuartal I dan Kuartal II, biarpun lagi–lagi risiko penundaan terus meningkat.

BI Rate (Bloomberg)

Menurut ekonom Brian Tan, rupiah perlu menunjukkan penguatan yang jelas sebelum pemangkasan lanjutan dilakukan, atau setidaknya bertahan stabil dalam periode yang cukup panjang.

ANZ memperhitungkan suku bunga terminal akan tercapai pada Kuartal II, bukan Kuartal I, tulis ekonom Krystal Tan dalam sebuah catatan.

Defisit APBN per November Capai 2,35% dari PDB

Kementerian Keuangan melaporkan defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) sampai November 2025 tercatat Rp560,3 triliun atau 2,35% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB).

Angka ini jauh lebih tinggi dibanding defisit APBN yang terjadi pada November 2024 tahun lalu yang hanya Rp402 triliun atau 1,82% terhadap PDB.

“Realisasi tersebut tercatat masih 84,6% dari outlook 2025 yang sebesar Rp662 triliun atau 2,78% terhadap PDB,” kata Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa dalam Konferensi Pers APBN Kinerja dan Fakta, Kamis.

Defisit APBN terjadi karena total realisasi penerimaan negara lebih rendah dibanding realisasi belanja negara.

Kementerian Keuangan juga melaporkan kinerja Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) untuk kedua kalinya tahun ini mengalami gali lubang tutup lubang. Pasalnya, keseimbangan primer per November 2025 tercatat mengalami defisit Rp82,2 triliun.

Padahal, keseimbangan primer pada periode yang sama tahun lalu mencatat surplus Rp46,9 triliun. Jika dibandingkan outlook 2025, kondisi keseimbangan primer saat ini tercatat 74,8% dari target yang defisit Rp109,9 triliun.

(fad)

No more pages