Bloomberg Technoz, Jakarta - Bitcoin sempat kembali melemah hingga jatuh terdalam dalam seminggu terakhir di kisaran harga US$85.361,7 namun kini sedikit berubah membaik meski jauh dari level all time high (ATH) yang pernah dicapai pada US$126.000.

Pada Rabu (17/12/2025) pagi Bitcoin sempat turun hingga 3,7% dalam 24 jam perdagangan terakhir namun kini relatif kembali ke posisi hari selasa pada zona US$86.898,9 hingga pukul 13.25 waktu Indonesia.

“Banyak yang terkejut dengan kurangnya tindak lanjut meskipun ada begitu banyak katalis positif,” kata Pratik Kala, manajer portofolio di hedge fund Apollo Crypto, dilansir dari Bloomberg News, Rabu.

Korelasi tren bearish Bitcoin bermakna lain, bahwa aset kripto kini tidak lagi berkorelasi dengan pergerakan saham di pasar ekuitas. Pasalnya awal bulan ini S&P 500 tembus rekor tertinggi, naik 16% secara year to date (ytd) — ditopang saham-saham teknologi. Bitcoin secara ytd -7,04%.

Pelaku pasar menyoroti tren kerugian aset Bitcoin paling berharga di dunia itu dalam empat tahun terakhirnya sepanjang sejarah, dalam laporan Bloomberg News.