Bloomberg Technoz, Jakarta - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melakukan Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) di enam provinsi sebagai langkah mitigasi cuaca ekstrem dan bencana hidrometeorologi. Operasi ini bertujuan mengendalikan curah hujan, terutama di wilayah yang berpotensi terdampak banjir dan longsor.

Kepala BMKG Teuku Faisal Fathani menjelaskan, OMC dilakukan dengan cara mencegat awan-awan hujan yang bergerak mendekati daratan. Awan konvektif tersebut disemai menggunakan bahan natrium klorida (NaCl) agar hujan turun lebih awal di wilayah perairan atau lokasi yang relatif aman.

“Kalau awan hujan mendekati daratan, kita semai dengan bahan NaCl agar hujan jatuh di laut atau tempat yang tidak berbahaya. Jika sudah berada di atas wilayah padat seperti Jakarta, kita tebarkan kapur tohor atau CAU supaya awan terpecah dan tidak terjadi hujan,” ujar Teuku Faisal di Istana, dikutip Selasa (16/12).

Ia menegaskan, operasi modifikasi cuaca tidak hanya bertujuan menurunkan intensitas hujan, tetapi juga dapat digunakan untuk memicu hujan sesuai kebutuhan. Berdasarkan hasil sementara, OMC yang dilakukan di enam provinsi mampu menurunkan curah hujan hingga 20–50%.

Saat ini, OMC telah berlangsung di Jawa Barat dan Jawa Timur. BMKG menargetkan perluasan operasi ke Lampung, serta berpotensi dilaksanakan di Bali dan Jawa Tengah, seiring perkembangan dinamika cuaca ekstrem yang terus dipantau.