KPK Sebut Biaya Politik Kepala Daerah Terlalu Tinggi
Dovana Hasiana
14 December 2025 10:30

Bloomberg Technoz, Jakarta - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menilai biaya politik di Indonesia masih tinggi. Hal ini mengakibatkan pada para kepala daerah terpilih memiliki beban besar untuk mengembalikan modal politik tersebut — yang sayangnya dilakukan dengan cara-cara melawan hukum seperti korupsi.
Sebagai gambaran, Bupati Lampung Tengah Ardito Wijaya diduga menggunakan Rp5,25 miliar dari hasil tindak pidana korupsi untuk pelunasan pinjaman bank yang digunakan untuk kebutuhan kampanye pada 2024.
“Fakta ini juga mengkonfirmasi salah satu hipotesa dalam kajian tata kelola partai politik yang sedang KPK lakukan, yakni tingginya kebutuhan dana partai politik,” ujar juru bicara KPK Budi Prasetyo, dikutip Minggu (14/12/2025).
Budi mengatakan biaya politik yang besar itu biasanya digunakan untuk pemenangan pemilu, operasional partai politik, hingga untuk pendanaan berbagai kegiatan seperti kongres atau musyawarah partai.
Belakangan, KPK memang telah menangkap tiga bupati dalam operasi tangkap tangan (OTT).



























