Asia Bergairah, Rupiah dan Mata Uang Asia Tak Ada yang Merah
Tim Riset Bloomberg Technoz
11 December 2025 09:34

Bloomberg Technoz, Jakarta - Rupiah ikut menunjukkan penguatan di tengah euforia mata uang Asia hari ini. Terdorong oleh pelemahan indeks dolar Amerika Serikat (AS) yang jadi katalis utama ruang apresiasi mata uang negara berkembang (emerging market) lainnya.
Rupiah mengawali perdagangan pasar spot, Kamis (11/12/2025), dengan penguatan 0,18% menjadi Rp16.655/US$. Beberapa menit kemudian, apresiasi rupiah makin tajam dengan penguatan 0,24% ke Rp16.645/US$.
Penguatan ini tak berdiri sendiri. Pelemahan indeks dolar sebesar 0,44% dalam 24 jam terakhir menjadi penopang pergerakan kolektif mata uang Asia di zona hijau.
Baht Thailand memimpin penguatan dengan 0,38%. Disusul ringgit Malaysia 0,31%, yen Jepang 0,26%, dan rupiah berada di posisi keempat.
Kenaikan serempak ini menciptakan 'sentimen kawasan' yang memberi angin segar pada aset berisiko, termasuk rupiah yang selama beberapa pekan terakhir cenderung tertahan oleh volatilitas global.






























