Bloomberg Technoz, Jakarta - Nilai tukar rupiah menutup perdagangan hari ini dengan penguatan 0,15% ke Rp16.665/US$. Meski terbatas, tetapi cukup mencerminkan jika pergerakan rupiah tidak sepenuhnya bergantung pada arah kebijakan bank sentral Amerika Serikat (AS) Federal Reserve. 

Membaiknya sentimen domestik tercermin lewat Indeks Keyakinan Konsumen (IKK). Data Bank Indonesia menunjukkan, IKK pada November berada di 124, naik ketimbang Oktober yang berada di 121,2.

Lonjakan angka IKK ini menjadi penting lantaran angkanya sempat terperosok sampai 115 pada September lalu, dan menjadi level terendah sejak awal 2023. 

Hubungan antara pemulihan IKK dan penguatan rupiah bukan kebetulan. Konsumsi rumah tangga menyumbang lebih dari separuh terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia.

Ketika ekspektasi belanja membaik, pasar agaknya menilai risiko perlambatan ekonomi cenderung berkurang. Dengan begitu, aliran modal jangka pendek kembali masuk.