Logo Bloomberg Technoz

Batas Free Float 2026 hingga 15%, Pasar Bisa Menyerap?

Recha Tiara Dermawan
09 December 2025 14:56

Karyawan di depan layar indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (26/11/2025). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)
Karyawan di depan layar indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (26/11/2025). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Mandiri Sekuritas (Mansek) menilai rencana kenaikan batas free float sebagai syarat continuous listing tidak akan menekan minat perusahaan untuk melantai di Bursa Efek Indonesia.

Direktur Utama Mandiri Sekuritas Oki Ramadhana justru menilai kebijakan tersebut akan memperkuat likuiditas dan menarik lebih banyak investor.

“Kalau free float lebih tinggi, likuiditasnya lebih besar,” ujar Oki kepada media, Selasa (9/12/2025).


Dia juga optimistis bahwa pasar memiliki kapasitas untuk menyerap tambahan pasokan saham apabila level free float dinaikkan sesuai usulan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang disetujui Komisi XI DPR RI. “Makin tinggi free float, investor makin masuk. Karena akan makin likuid. Saya yakin terserap, kalau itu, sih, no question.”

Oki menekankan bahwa likuiditas yang rendah justru dapat menjadi hambatan bagi investor institusi maupun ritel untuk masuk. Karena itu, peningkatan porsi free float tidak dianggap sebagai penghalang bagi calon emiten yang sedang mempertimbangkan IPO.