Logo Bloomberg Technoz

“Kalau free float terlalu kecil, yang masuk juga susah. Kalau free float besar, makin likuid, mereka lebih untuk masuk ke market,” katanya.

Sebelumnya, Komisi XI DPR RI menyetujui usulan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk menaikkan batas free float dalam continuous listing obligation dari 7,5% menjadi minimal 10%-15%, menyesuaikan kapitalisasi pasar masing-masing emiten.

Persetujuan tersebut disampaikan Wakil Ketua Komisi XI DPR RI, Dolfie Othniel Frederic Palit, dalam rapat kerja antara Komisi XI, OJK, dan PT Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (3/12/2025).

Adapun saat ini, Oki melihat bahwa minat terhadap IPO saat ini tetap kuat, tercermin dari tingkat kelebihan permintaan (oversubscribe) yang tinggi pada penawaran saham yang tengah berlangsung. “Minat untuk IPO masih solid,” ujarnya.

Menurut Oki, Mandiri Sekuritas telah menyiapkan sejumlah pipeline IPO untuk tahun depan dari berbagai sektor.

“Tahun depan ada. Insya Allah. Ada beberapa yang kita lagi coba jalanin, tapi mungkin baru mulai awal tahun,” ujarnya. Ia menambahkan bahwa beberapa calon emiten tersebut berukuran lebih besar dibandingkan kategori lighthouse serta berasal dari sektor yang beragam.

“Yang pasti ada major resources. Tapi ada menarik-menarik kok tahun depan mudah-mudahan.”

Sebagian besar rencana IPO tersebut diperkirakan masuk ke pasar pada paruh pertama 2025. Oki juga menyebut tidak ada BUMN dalam pipeline yang sedang ditangani Mansek.

Mengenai kondisi pasar, Oki melihat peluang IHSG untuk mencapai level 9.000 hingga akhir tahun masih terbuka, didukung kuatnya aktivitas investor ritel, valuasi yang masih murah, serta ekspektasi penurunan yield obligasi. “Ini momentum-nya sekarang luar biasa,” ujarnya.

(dhf)

No more pages