Bloomberg Technoz, Jakarta - Kebijakan penerapan bea keluar (BK) untuk komoditas emas dan batu bara dinilai berpotensi menambah penerimaan negara secara signifikan. Nilainya mencapai hingga Rp70 triliun.

Chief Economist Mandiri Sekuritas, Rangga Cipta menilai kebijakan ini berpotensi menambah kas negara hingga Rp50-70 triliun, meski besaran pastinya sangat bergantung pada tren harga global.

"Saya belum hitung pasti ya, tapi harusnya dari coal [batu bara] dan juga emas itu ya mungkin up to Rp50 sampai mungkin Rp70 triliun [penerimaan negara] masih mungkin kalau kita lihat," kata Rangga dalam Mandiri Sekuritas Outlook 2026 di Jakarta, Selasa (9/12/2025).

Menurut Rangga, pasar emas dalam negeri masih menunjukkan permintaan yang solid, sehingga kebijakan BK relatif tidak menimbulkan tekanan berlebihan. Sementara untuk batu bara, respons pasar domestik akan sangat dipengaruhi oleh kinerja sektor industri, terutama industri yang menggunakan energi besar.

Oleh karenanya, ia tetap mengingatkan kebijakan bea keluar pada dasarnya akan menahan ekspor karena menambah biaya bagi pelaku usaha.