Logo Bloomberg Technoz

Rupiah Terseret ke Zona Merah Pagi Ini

Dian Sari Pertiwi
09 December 2025 09:38

Karyawan merapihkan uang rupiah dan dolas AS di salah satu bank di Jakarta, Senin (1/12/2025). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)
Karyawan merapihkan uang rupiah dan dolas AS di salah satu bank di Jakarta, Senin (1/12/2025). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) bergerak melemah pada pembukaan perdagangan Selasa (9/12/2025). Nilai tukar mata uang Garuda terkoreksi tipis 0,02% ke level Rp16.694/US$ saat pembukaan pasar spot, berdasarkan data realtime Bloomberg. 

Sama halnya dengan beberapa mata uang di pasar Asia, rupiah ikut terseret sentimen risk-off  yang agaknya kembali menguat setelah Dollar Index berbalik perlahan ke zona hijau. 

Di pasar regional, peso Filipina memimpin pelemahan sebesar 0,37%, ringgit Malaysia 0,15%, dan rupiah di posisi ketiga 0,02%. Artinya tekanan ini bukan hanya fenomena domestik, tetapi juga respons regional terhadap kabar The Fed akan melakukan pelonggaran suku bunga. 


Di tengah tekanan ini, pelemahan rupiah sebenarnya relatif teredam. Mski tetap sentimen eksternal menjadi risiko utama. Ketika Dollar Index bergerak ke zona hijau secara konsisten dan yield US Treasury kembali naik, ruang penguatan mata uang emerging markets mungkin menjadi terbatas.

Investor global mungkin akan terus bersikap hati-hati dan menahan diri untuk masuk ke pasar regional termasuk Indonesia, sampai arah kebijakan moneter AS lebih jelas. Setidaknya hingga Federal Open Market Committee (FOMC) akan berlangsung pada 9-10 Desember waktu setempat selesai diselenggarakan dan The Fed mengumumkan keputusannya.