Di sisi lain, pasar tengah mencermati defisit fiskal yang diperkirakan akan melebar. Meski begitu, menurut Ahmad Mobeen, ekonom senior S&P Global Market Intelligenc,e defisit ini masih berada bawah batas aman yaitu 3% dari produk domestik bruto (PDB).
“Defisit yang semakin melebar ini akan mendorong rasio utang Indonesia lebih tinggi, sementara penggunaan pembiayaan di luar neraca melalui Danantara akan menutupi ekspansi utang pemerintah yang sebenarnya,” kata Mobeen, seperti dikutip Bloomberg (26/11/2025).
Mengacu pada survei yang dilakukan Bloomberg News, perekonomian Indonesia diprediksi tumbuh 5,% pada tahun 2025, 5% pada tahun 2026, dan 5,05% pada 2027. Sebanyak enam responden menjawab peluang resesi dalam 12 bulan ke depan adalah 3,5%.
Pasar obligasi domestik mencatatkan arus masuk sebesar Rp5,67 triliun selama dua hari pada perdagangan 20 dan 21 November, dan arus uang keluar hanya sedikit pada tahun 24 November.
(dsp/aji)






























