Logo Bloomberg Technoz

Selain itu, menyitir data terbaru Bloomberg, Dimensional Fund Advisors LP juga turut melepas dan menjual saham KLBF mencapai 910 ribu saham pada perdagangan minggu lalu. Kemudian, ada juga Teachers Insurance dan Annuity Association of America perusahaan investasi asal AS yang menjual sebanyak 668 ribu saham.

Terlebih lagi State Street Corp. juga tercatat melepas saham Kalbe Farma sebanyak 541 ribu saham, yang menjadikan total kepemilikannya sebanyak 139,38 juta atau setara 0,3%. Lalu, juga dengan Credit Agricole Group. yang menjual sebanyak 67 ribu saham. Sehingga total kepemilikannya saat ini 191,94 juta atau setara 0,41% saham.

Sebelumnya, MSCI resmi mengumumkan hasil rebalancing per November 2025 Index Review yang akan berlaku efektif mulai perdagangan 25 November 2025, setelah diumumkannya pada 5 November silam.

Dari Indonesia, dua emiten masuk ke dalam daftar MSCI Global Standard Indexes, ialah saham PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN) dan saham PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS).

Sementara itu, dua saham yang dikeluarkan dari daftar tersebut adalah saham PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) dan saham PT Kalbe Farma Tbk (KLBF).

Rekomendasi Saham Kalbe Farma (KLBF)

Mayoritas analis, berdasarkan konsensus Bloomberg, masih kompak memasang sikap Bullish untuk saham PT Kalbe Farma Tbk (KLBF), biarpun saham KLBF turun kelas ke dalam MSCI Small Cap Indexes.

Konsensus juga menyematkan target harga saham KLBF untuk 12 bulan ke depan berpotensi mencapai Rp1.726/saham.

Berdasarkan data Bloomberg, Selasa (25/11/2025), sebanyak 27 atau 93% dari total konsensus memberikan rekomendasi beli saham KLBF.

Kemudian, hanya ada dua analis yang merekomendasikan hold. Sedan tidak ada yang merekomendasikan jual/ sell.

Analis BNI Sekuritas, Patricia Gabriela memberikan rekomendasi buy. Target harga saham Kalbe Farma ada di Rp1.700/saham. Analis UOB Kay Hian, Willinoy Sitorus juga tegas memberi rekomendasi beli saham KLBF. Ia memberikan target harga di angka Rp1.800/saham.

Kemudian, analis dari Perusahaan investasi unggulan Macquarie, Ariyanto Jahja juga memberikan rekomendasi serupa, menyematkan rating Outperform dengan target harga dapat mencapai Rp1.550/saham.

(fad)

No more pages