Alasan Kemendag Rajin Teken Perjanjian dengan Negara Kecil
Redaksi
25 November 2025 17:30

Bloomberg Technoz, Jakarta - Kementerian Perdagangan (Kemendag) membeberkan alasan pemerintah yang kian getol meneken perjanjian dengan negara-negara yang tak terlalu besar. Menteri Perdagangan, Budi Santoso bilang hal ini dilakukan demi mengejar pasar-pasar non-tradisional.
“Kita memang harus mengejar ya terutama ke pasar-pasar non-tradisional. Kita ingin mencoba ya, kalau dengan negara-negara besar, tadi Pak Miko sudah menyampaikan, kita sudah selesai IU-CEPA, Indonesia-Kanada” kata Menteri Perdagangan, Budi Santoso pada acara Indonesia-Peru CEPA dan Indonesia-Tunisia PTA, Selasa (25/11/2025).
“Kemudian kita juga sudah memulai dengan negara-negara Timur Tengah Pak ya. Nah kita ingin memulai yang gampang itu kalau total trade-nya masih kecil.”
Ia mencontohkan, saat ini, total perdagangan Indonesia dengan Peru mencapai US$489 juta (Rp8,15 triliun dengan asumsi 1US$ setara dengan Rp16.661). Sementara itu total perdagangan dengan Tunisia mencapai US$169 juta atau sekitar Rp2,82 triliun.
Menurut Busan, sapaan akrab Budi perjanjian dengan negara-negara dengan total perdagangan yang lebih rendah ini akan lebih mudah dilakukan, berbeda dengan negara dengan total perdagangan yang besar. Busan bahkan bilang, dibutuhkan waktu hingga 10 tahun untuk meneken perjanjian dengan Uni Eropa.






























