Ditas Lopez -- Bloomberg News

Bloomberg, Lebih dari 500.000 orang berpartisipasi dalam aksi unjuk rasa yang diselenggarakan oleh sebuah gereja berpengaruh di Manila, menuntut akuntabilitas pemerintah Filipina atas skandal korupsi yang semakin meluas.

Para anggota Iglesia ni Cristo, mengenakan kemeja putih, berkumpul di Tribun Quirino yang bersejarah dan jalan-jalan di sekitarnya di kota Manila. Polisi memperkirakan jumlah massa mencapai 650.000 orang hingga pukul 18.00 waktu setempat, menurut pemerintah kota.

Kelompok agama Kristen ini menyatakan bahwa mereka tidak melawan pemerintah, dan merupakan gerakan damai melawan korupsi. Kelompok ini memiliki pengaruh politik karena dikenal mendukung para kandidat dan memberikan suara secara kolektif selama pemilu. Penyelenggara unjuk rasa menolak sekelompok orang yang membawa plakat yang menyerukan Presiden Ferdinand Marcos Jr. untuk mengundurkan diri.

Protes ini menambah tekanan yang semakin besar terhadap pemerintahan Marcos untuk mengadili mereka yang terlibat dalam korupsi terkait dana infrastruktur banjir senilai miliaran peso. Skandal tersebut memperlambat pertumbuhan ekonomi pada kuartal terakhir, karena belanja dan konsumsi negara merosot.