Sebelumnya, AMMN mendapat relaksasi ekspor konsentrat tembaga sebanyak 480.000 metrik ton kering (dmt) dari Kementerian ESDM. Relaksasi ekspor itu berlaku mulai 31 Oktober 2025 sampai April 2026.
Bahlil menjelaskan pemberian rekomendasi ekspor konsentrat dilakukan gegara smelter AMMN dalam keadaan kahar. Menurut Bahlil, kondisi kahar terjadi sebelum adanya kecelakaan di tambang bawah tanah Freeport.
“Kemudian kita mengecek rapat, kita laporkan, terbukti bahwa ada kerusakan kondisi dalam keadaan kahar. Izin ekspornya kita kasih 6 bulan. Sampai selesai itu rusaknya mereka,” ucap Bahlil.
AMMN menargetkan produksi tahun 2025 sebesar 430.000 dmt konsentrat tembaga dengan kandungan sekitar 228 juta pon tembaga dan 90.000 ons emas.
Target ini telah mempertimbangkan produksi dari stockpile serta bijih segar berkadar rendah dari lingkar luar fase 8.
Perusahaan juga menyebut memiliki persediaan (inventory) sebesar 190.000 dmt akhir tahun 2024. Hingga 30 September 2025, produksi konsentrat mencapai 310.143 dmt, di mana 273.506 dmt telah diumpankan ke fasilitas smelter.
Total inventory konsentrat di fasilitas penyimpanan AMMN per akhir September 2025 sebesar 226.637 dmt.
Sebelumnya, Presiden Direktur PT Amman Mineral Nusa Tenggara (AMNT) Rachmat Makkasau mengatakan perseroannya terbuka untuk menjual konsentrat ke manapun, termasuk ke PTFI.
Akan tetapi, Rachmat berharap kontrak jual–beli yang diteken dapat menguntungkan kedua belah pihak.
“Kita terbuka untuk melakukan penjualan ke siapa saja yang tentunya memberikan benefit untuk kedua-dua pihak,” kata Rachmat usai acara CEO Forum 2025, dikutip Rabu (5/11/2025).
Insiden longsoran lumpur tambang bawah tanah di Grasberg Block Cave (GBC) membuat pasokan konsentrat tembaga ke smelter PTFI di kawasan industri Java Integrated Industrial and Port Estate (JIIPE), Manyar, Gresik, Jawa Timur terhenti.
Adapun, operasi tambang Grasberg ditangguhkan sejak insiden longsor di GBC itu dilaporkan awal September 2025.
"Sekarang operasionalnya [smelter] bisa dikatakan berhenti karena konsentratnya enggak ada," kata Presiden Direktur PTFI Tony Wenas di Jakarta, Sabtu (11/10/2025).
(azr/naw)





























