Aqil merangkum, marketing sales sepanjang tahun berjalan 2025 mayoritas mengalami penurunan. Hampir seluruh pengembang mengalami penurunan marketing sales.
Marketing sales CTRA amblas 12% YoY dan baru tercapai 76% dari target. Lalu penjualan PT Pakuwon Jati Tbk (PWON) tertekan 25% YoY dan baru 50% dari target. Kemudian PT Alam Sutera Realty Tbk (ASRI) mencatat penurunan penjualan 8,7% YoY dan 60% dari target.
Di sisi yang berseberangan, BSDE menjadi paling unggul saat ini dengan raihan marketing sales yang bertumbuh 4% YoY, dan telah mencapai 71% dari target Rp10 triliun. Di urutan kedua terdapat PT Summarecon Agung Tbk (SMRA) dengan pertumbuhan marketing sales mencapai 31% YoY, menggambarkan 71% dari target perusahaan.
“Hasil ini mencerminkan pasar properti yang lesu meskipun terdapat insentif PPN DTP yang kembali diperpanjang.”
Penyebabnya, analisis Aqil, diperkirakan dari lemahnya daya beli khususnya di segmen menengah dan bawah– seiring maraknya Pemutusan Hubungan Kerja (PHK), dan lapangan pekerjaan yang tidak sejalan dengan penambahan jumlah angkatan kerja per tahun.
Di sisi lain, basis Marketing Sales 2024 yang tinggi juga menjadi faktor perlambatan.
Sementara itu, Aqil juga mengestimasikan marketing sales hanya akan tumbuh tipis pada 2026 seiring dengan stimulus fiskal yang cukup agresif dan potensi cut rate di tahun depan.
Sentimen positif akan datang dari target ambisius pemerintah yang mengejar pertumbuhan ekonomi berada di atas 5% bahkan 8% pada 2029 tentunya melalui sektor pendorong multiplier effect seperti salah satunya sektor properti.
Dia masih mempertahankan rekomendasi Neutral untuk sektor properti dengan saham pilihannya adalah saham BSDE dan saham CTRA.
“Merekomendasikan buy saham BSDE dengan target harga saham berpotensi mencapai Rp1.200/saham, dan rekomendasi buy saham CTRA dengan target harga Rp1.100/saham.
Sebagai acuan bagi para investor supaya tak tertinggal momentum, berikut target harga dan rekomendasi saham properti unggulan di pasar modal, berdasarkan data konsensus Bloomberg, Jumat (7/11/2025):
PT Bumi Serpong Damai Tbk (BDSE)
Buy: 20 Analis
Hold: 2
Sell: 0
Target harga 12 Bulan ke depan: Rp1.214/saham
Terbaru, Yasmin Soulisa, analis Ciptadana Sekuritas memberikan rekomendasi buy saham BDSE dengan target harga Rp1.200/saham. Lebih tinggi, Cheryl Jennifer Wang, analis Sucor Sekuritas memberikan rekomendasi buy dengan target harga mencapai Rp1.375/saham.
PT Ciputra Development Tbk (CTRA)
Buy: 21 Analis
Hold: 0
Sell: 0
Target harga 12 Bulan ke depan: Rp1.354/saham
Terbaru, Steven Gunawan, analis Valbury Asia Securities memberikan rekomendasi buy saham CTRA dengan target harga Rp1.400/saham. Selanjutnya Ismail Fakhri Suweleh, analis BRI Danareksa Sekuritas Equity memberikan rekomendasi buy dengan target harga mencapai Rp1.600/saham.
PT Pakuwon Jati Tbk (PWON)
Buy: 21 Analis
Hold: 0
Sell: 0
Target harga 12 Bulan ke depan: Rp535/saham
Terbaru, Kevin Halim, analis Maybank Investment Banking Group memberikan rekomendasi buy dengan target harga Rp580/saham. Kemudian Aurellia Setiabudi, analis BNI Sekuritas memberikan rekomendasi buy dengan target harga mencapai Rp610/saham.
PT Summarecon Agung Tbk (SMRA)
Buy: 18 Analis
Hold: 2
Sell: 0
Target harga 12 Bulan ke depan: Rp579/saham
Terbaru, Aqil Triyadi, analis Panin Sekuritas memberikan rekomendasi buy saham SMRA dengan target harga Rp500/saham. Lebih optimis, Yasmin Soulisa, analis Ciptadana Sekuritas memberikan rekomendasi buy dengan target harga mencapai Rp750/saham.
(fad/aji)





























