Koperasi Desa Metuk Jadi Pusat Kebangkitan Ekonomi Rakyat
Redaksi
27 October 2025 21:31

Bloomberg Technoz, Boyolali – Koperasi Desa Merah Putih (Kopdes MP) Metuk Boyolali, Jawa Tengah, membuktikan bahwa koperasi bisa menjadi alat perjuangan ekonomi rakyat.
Hal ini sejalan dengan misi Presiden Prabowo Subianto, yang menekankan bahwa koperasi merupakan alat perjuangan kecil, namun kalau digabung bisa menjadi kekuatan besar.
Menteri Koperasi, Ferry Juliantono, saat meresmikan Kopdes MP Metuk di Boyolali, Minggu (26/10), mengatakan, “Sesuai apa yang disampaikan Presiden Prabowo Subianto pada rapat paripurna setahun kepemimpinan. Beliau ingin mengembalikan arah ekonomi yang sesuai dengan konstitusi. Ekonomi dibangun dan disusun berdasarkan gotong-royong.”
Ferry meminta Kopdes MP Metuk dapat memetakan kebutuhan dan potensi desa yang dapat dikembangkan, seperti telur asin dan jamu calung. Ia menegaskan, peresmian Kopdes MP Metuk menjadi momentum awal kebangkitan ekonomi di Desa Metuk. “Koperasi bukan sekadar lembaga ekonomi, tetapi gerakan kebersamaan dan kemandirian yang menumbuhkan keadilan serta harapan baru bagi masyarakat,” kata Ferry.
Pusat Ekonomi Baru di Desa
Ferry juga mengajak seluruh warga Desa Metuk untuk menjadikan koperasi ini sebagai rumah bersama, tempat tumbuhnya usaha, solidaritas, dan semangat gotong-royong demi kesejahteraan bersama. Ia berharap pengurus Kopdes MP Metuk bisa menularkan semangat ke pengurus koperasi desa lain di Indonesia. Menurut Ferry, Kopdes MP Metuk layak menjadi percontohan karena telah memiliki segala kriteria pendirian sebuah koperasi.
“Koperasi ini bahkan telah melampaui standar. Ada tempat parkir untuk kendaraan dan kegiatan yang sesuai potensi dan kebutuhan masyarakat desa,” kata Ferry. Pemerintah pun akan menggenjot pembangunan Kopdes MP, terutama di desa, agar masyarakat tidak lagi terjerat pinjaman online atau rentenir.
Bupati Boyolali, Agus Irawan, mengatakan Pemkab Boyolali bergerak cepat membentuk Kopdes/Kel MP di Boyolali. “Kami sudah memberikan subsidi Rp1 juta ke setiap kopdes yang sudah terbentuk. Walaupun kecil, tetapi dapat memberikan semangat bagi desa untuk bergerak membentuk Kopdes MP,” ujarnya. Agus berharap koperasi bisa mengoptimalkan potensi pertanian dan peternakan, serta menjadi pusat perekonomian baru di Boyolali.
Manajer Kopdes Merah Putih Metuk, Sumono, menegaskan semangat masyarakat Desa Metuk terhadap koperasi. “Kami semangat membentuk Kopdes MP Metuk karena jiwa kami koperasi. Karena ini dari kita oleh kita untuk kita. Bagi kami, tantangan bukan rintangan, melainkan harus kita lalui dan kita selesaikan. Desa Metuk bisa bersatu maju jaya sejahtera,” kata Sumono.
Agus juga menyebutkan bahwa kehadiran Kopdes MP dapat menjadi alternatif dalam menjual hasil pertanian. “Kopdes MP Metuk ini bisa menjadi percontohan yang luar biasa untuk Boyolali,” ujarnya. Sejak didirikan pada 14 Oktober 2025, Kopdes MP Metuk telah mencatat omzet sekitar Rp125 juta dan berkolaborasi dengan UMKM di Boyolali untuk masuk ke gerai sembako. “Kami juga menjual air mineral asli produksi Desa Metuk,” kata Sumono.
Ferry menekankan bahwa koperasi tidak hanya digunakan untuk menabung atau menyimpan uang, tetapi juga sebagai akses pembiayaan. “Presiden ingin masyarakat desa tidak lagi jadi objek atau penerima manfaat, tapi pelaku atau subjek ekonomi,” ujar Ferry. Kementerian Koperasi menargetkan hingga Maret 2026 sebanyak 80 ribu Kopdes/Kelurahan MP sudah terbangun, baik dari sisi fisik, sarana penunjang, hingga operasionalnya.
Dengan semangat gotong-royong, fasilitas lengkap, dan dukungan pemerintah, Kopdes MP Metuk menjadi simbol koperasi modern yang mempersatukan masyarakat, mendorong kemandirian ekonomi, dan membuka jalan bagi desa-desa lain di Indonesia untuk mencontoh keberhasilan ini.
































