Pemimpin Korut Kim Jong Un pada Januari lalu menyatakan bahwa rudal hipersonik negaranya akan digunakan untuk menahan rival di kawasan Pasifik, setelah sebelumnya melakukan uji coba rudal balistik jarak menengah. Peluncuran rudal minggu ini—yang merupakan yang pertama dalam lebih dari lima bulan terakhir—bertepatan dengan persiapan Korsel menjadi tuan rumah KTT APEC pekan depan.
AS mengecam tindakan tersebut sebagai “aksi ilegal dan destabilisasi,” serta mendesak Korut untuk menghentikan tindakan yang melanggar resolusi Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). “Kami terus berkonsultasi erat dengan Republik Korea. Fokus kami adalah menjaga kesiapsiagaan untuk membela tanah air,” demikian pernyataan Pasukan AS di Korea.
Menurut Hong Min, peneliti di Institut Unifikasi Nasional Korea di Seoul, jarak terbang rudal yang diluncurkan Rabu kemarin memiliki jangkauan serupa dengan jarak dari titik peluncuran ke Gyeongju—kota tuan rumah APEC tahun ini. “Mereka kemungkinan bermaksud menyampaikan pesan ancaman secara tidak langsung,” ujarnya.
(bbn)
































