Ketegangan Politik Memuncak antara Presiden Lai & Oposisi Taiwan
News
16 December 2025 16:00

Yian Lee - Bloomberg News
Bloomberg, Presiden Taiwan Lai Ching-te meningkatkan retorikanya terhadap partai-partai oposisi dengan menuduh mereka menyalahgunakan kewenangan legislatif, di tengah meningkatnya konflik politik di pulau tersebut menyusul benturan terkait belanja fiskal.
Lai merilis pidato rekaman untuk mendukung keputusan Perdana Menteri Cho Jung-tai yang menolak menandatangani amandemen undang-undang yang disahkan oposisi pimpinan Kuomintang. Amandemen itu mengurangi porsi pendapatan pajak untuk pemerintah pusat dengan mengalihkannya ke pemerintah kota dan kabupaten. Dalam pidato tersebut, Lai menilai taruhannya jauh melampaui sekadar anggaran.
“Penyusunan undang-undang yang bersifat abusif ini menimbulkan ancaman yang belum pernah terjadi sebelumnya bagi negara dan rakyatnya,” kata Lai, seraya memperingatkan bahwa langkah tersebut mendorong Taiwan menuju “otoritarianisme yang dipimpin oposisi.”
Perpecahan terkait rancangan undang-undang itu berpotensi berkembang menjadi krisis politik di Taiwan, yang masa depannya berada di pusat ketegangan Amerika Serikat–China. Perubahan hukum tersebut mewajibkan pengalihan sumber daya fiskal yang lebih besar ke pemerintah daerah, banyak di antaranya berada di bawah kendali Kuomintang yang dikenal memiliki sikap lebih ramah terhadap Beijing.


































