Logo Bloomberg Technoz

Yoon Suk Yeol Diduga Pancing Konflik Korut demi Darurat Militer

News
15 December 2025 11:40

Yoon Suk Yeol, Presiden Korsel, menghadiri sidang pemakzulannya di Mahkamah Konstitusi di Seoul, 13 Februari 2025. (SeongJoon Cho/Bloomberg)
Yoon Suk Yeol, Presiden Korsel, menghadiri sidang pemakzulannya di Mahkamah Konstitusi di Seoul, 13 Februari 2025. (SeongJoon Cho/Bloomberg)

Soo-Hyang Choi - Bloomberg News

Bloomberg, Mantan Presiden Korea Selatan (Korsel) Yoon Suk Yeol diduga berupaya memicu konfrontasi militer dengan Korea Utara (Korut) guna menciptakan alasan pemberlakuan darurat militer sekitar setahun lalu. Namun, rencana tersebut gagal setelah Pyongyang tidak memberikan respons, demikian disampaikan jaksa khusus.

“Mereka berusaha menciptakan dalih untuk memberlakukan darurat militer dengan melakukan operasi militer yang tidak lazim dan dirancang untuk memancing respons bersenjata dari Korut, tetapi upaya tersebut gagal karena Korut tidak bereaksi secara militer,” ujar Jaksa Khusus Cho Euk-suk kepada wartawan pada Senin (15/12), saat menutup penyelidikan selama enam bulan terkait upaya darurat militer yang gagal tersebut.


Tim penyelidik meyakini Yoon dan para pejabatnya mengirimkan drone ke wilayah Korut pada Oktober 2024 dengan tujuan memicu respons militer dari pihak Utara. Militer Korut sempat menempatkan unit-unit perbatasannya dalam status siaga penuh setelah muncul laporan drone terbang di atas ibu kota mereka. Namun, pada saat itu Korsel membantah telah menerbangkan pesawat nirawak melintasi perbatasan yang dijaga ketat tersebut.

Jaksa khusus menyatakan Yoon, yang kemudian dimakzulkan akibat upaya pemberlakuan darurat militer itu, berupaya memonopoli kekuasaan dengan merebut kewenangan legislatif dan yudikatif melalui mobilisasi militer.