Heesu Lee - Bloomberg News

Bloomberg, Inflasi Korea Selatan (Korsel) bertahan stabil pada November. Hal ini memberi bank sentral alasan tambahan untuk tetap berhati-hati dalam melonggarkan kebijakan moneter, di tengah kekhawatiran bahwa reli harga properti yang terus berlanjut dapat memicu ketidakseimbangan finansial.

Indeks harga konsumen (IHK) meningkat 2,4% dibandingkan tahun lalu, sama dengan kenaikan pada Oktober, menurut Kementerian Data dan Statistik pada Selasa (2/12). Laju tersebut melampaui proyeksi median sebesar 2,3% dalam survei ekonom Bloomberg.

Inflasi inti—yang mengecualikan harga pangan dan energi yang berfluktuasi—turun menjadi 2% dari 2,2% pada Oktober. Baik inflasi umum maupun inti masih bergerak dekat target 2% Bank of Korea (BOK).

Data tersebut mencerminkan kenaikan harga pangan dan bahan bakar akibat pelemahan won. Biaya bahan bakar juga meningkat setelah pemerintah sebagian mencabut subsidi pajak bahan bakar pada Oktober. Sementara itu, harga apartemen di Seoul terus naik selama 43 pekan berturut-turut hingga 24 November, menurut Korea Real Estate Board.