Logo Bloomberg Technoz

Stok Bensin Masih Tak Pasti, SPBU Swasta Rawan PHK Besar-besaran

Azura Yumna Ramadani Purnama
22 October 2025 11:30

Petugas melayani pembeli kopi di SPBU Shell Bintaro Utown, Ciputat, Tangerang Selatan, Kamis (18/9/2025). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)
Petugas melayani pembeli kopi di SPBU Shell Bintaro Utown, Ciputat, Tangerang Selatan, Kamis (18/9/2025). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)

Bloomberg Technoz, Jakarta – Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran (Fitra) mengungkapkan terdapat risiko pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap pegawai lapangan operator stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) swasta, kekosongan pasokan bensin sejak Agustus 2025.

Manajer Riset Fitra, Badiul Hadi, menjelaskan potensi PHK dalam jumlah besar bisa terjadi karena operator SPBU swasta menanggung kerugian yang cukup tinggi akibat tidak bisa menjual BBM, tetapi tetap harus membayar beban pengeluaran tetap seperti gaji karyawan dan biaya sewa.

Kondisi tersebut, sambungnya, membuat arus kas perusahaan SPBU swasta berhenti total selama pasokan BBM kosong. Terlebih, margin keuntungan bisnis SPBU terbilang tipis dan pendapatan utamanya berasal dari penjualan BBM.


“Ketika pasokan terganggu selama berminggu-minggu, mereka [operator SPBU swasta] tidak punya cukup ruang finansial untuk menahan beban biaya. Untuk itu, pemerintah perlu segera memastikan stabilitas pasokan dan menjamin akses yang setara bagi pelaku swasta agar keberadaan mereka tetap berlanjut,” kata Badiul ketika dihubungi, Rabu (22/10/2025).

Petugas mengisi BBM di SPBU Vivo jalan Kapt. Tendean, Jakarta, Jumat(3/10/2025). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)

Dia mengkalkulasi, operator SPBU swasta harus menanggung kerugian sekitar Rp1 triliun imbas kosongnya pasokan sejak akhir Agustus.