Bloomberg Technoz, Jakarta - Direktur Kesehatan Jiwa Kementerian Kesehatan (Kemenkes), dr. Imran Pambudi, menyoroti masih tingginya angka kekerasan terhadap anak di Indonesia. 

Berdasarkan data tahun 2023, tercatat sekitar 18.000 anak mengalami kekerasan, dan sebagian besar kasus justru terjadi di lingkungan rumah tangga.

“Sekitar 51% kasus kekerasan terhadap anak terjadi di rumah, dan 22% pelakunya adalah anggota keluarga, termasuk orang tua,” ungkap Imran dalam paparan webinar online di Hari Kesehatan Dunia 2025, Kamis (16/10). 

Menurutnya, temuan ini menunjukkan masih lemahnya fungsi keluarga sebagai tempat aman bagi tumbuh kembang anak.

Imran menjelaskan, kekerasan yang dialami anak tak hanya meninggalkan luka fisik, tetapi juga berdampak panjang terhadap kesehatan jiwa dan perilaku di masa depan. Anak korban kekerasan cenderung mengalami gangguan kepercayaan diri, kecemasan, hingga kesulitan bersosialisasi.