Logo Bloomberg Technoz

Pesan Prabowo untuk Pengusaha dan Pejabat Nakal: Kita Adu Kuat

Dovana Hasiana
20 October 2025 13:30

Presiden Prabowo Saksikan Penyerahan Uang Pengganti Kerugian Negara, Jakarta (20/10/2025). (Tangkapan Layar YouTube Sekretariat Presiden)
Presiden Prabowo Saksikan Penyerahan Uang Pengganti Kerugian Negara, Jakarta (20/10/2025). (Tangkapan Layar YouTube Sekretariat Presiden)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Presiden Prabowo Subianto mengklaim pemerintahannya tak akan membiarkan para pelaku tindak pidana korupsi untuk terus terhindar dari proses hukum atau kerap disebut 'untouchable'. Dia memberi peringatan terhadap para pengusaha nakal untuk berhenti mencari keuntungan pribadi melalui sejumlah tindakan melawan hukum.

Dia pun menantang para pengusaha nakal dan pelaku tipikor untuk mengadu kekuatan. Apakah para pelaku tetap memiliki kekuatan dan pengaruh besar untuk terus terhindar dari hukum, atau justru pemerintah berhasil membuktikan bahwa semua orang berada di posisi yang sama di hadapan hukum.

Hal ini diungkap usai Prabowo mengapresiasi kejaksaan Agung menyita Rp13,2 triliun dari Rp17 triliun kerugian negara yang dilakukan tiga grup perusahaan sawit besar dalam kasus korupsi ekspor CPO. Selain itu, kejaksaan juga menyita enam perusahaan smelter dari kasus korupsi tata kelola niaga di IUP PT Timah tbk; serta terjeratnya pengusaha minyak besar Muhammad Riza Chalid di kasus korupsi tata kelola minyak mentah PT Pertamina.


“Namun yang kuat kalau melanggar hukum, iya, kita adu kekuatan. Kuat negara atau kuat mereka? Jangan mereka mengira Indonesia lemah,” ujar Prabowo dalam agenda Penyerahan Uang Pengganti Kerugian Negara, Senin (20/10/2025). 

"Pengusaha-penngusaha saya ingatkan dunia makin sempit, bumi makin kecil oleh teknologi dan peradaban. Sehingga kalau para pengusaha serakah menganggap bisa menipu terus menerus bangsa sebesar Indonesia; saya kira itu kita akan buktikan bahwa kita masih eksis, masih kuat, dan bertekad menegakkan kedaulatan kita demi rakyat kita."