Logo Bloomberg Technoz

Sementara target support adalah Rp 16.597/US$. 

Sentimen Penggerak Rupiah

Di pasar Non-Deliverable Futures (NDF), rupiah diperdagangkan di Rp 16.573/US$ untuk tenor sebulan. Ini sudah lebih kuat dibandingkan penutupan pasar spot akhir pekan lalu.

Rupiah sepertinya bisa memanfaatkan dolar AS yang sedang dalam tren melemah. Dalam sepekan terakhir, Dollar Index (yang mencerminkan posisi greenback di hadapan enam mata uang utama dunia) melemah 0,77%.

Dollar Index (Sumber: Bloomberg)

Investor sepertinya akan berani untuk kembali masuk ke pasar keuangan negara-negara berkembang, termasuk Indonesia. Ini karena perkembangan terbaru terkait hubungan AS-China.

Presiden AS Donald Trump dikabarkan melunak, ingin meredakan tensi ketegangan kedua negara. Trump bahkan menegaskan bahwa setinggi apapun ancaman tarif bea masuk terhadap impor produk made in China, itu tidak akan berkelanjutan (sustainable).

Pekan ini, delegasi kedua negara dijadwalkan kembali ke meja perundingan. Delegasi AS akan dipimpin oleh Menteri Keuangan Scott Bessent, sementara rombongan China di bawah komando Wakil Perdana Menteri He Lifeng.

“Pasar berekspektasi bahwa situasi akan lebih tenang. Namun, sepertinya masih ada sedikit guncangan sebelum ada pengumuman secara eksplisit,” kata Kyle Rodda, Senior Market Analyst di Capital,com yang berbasis di Melbourne (Australia), seperti dikutip dari Bloomberg News.

“Ada keyakinan bahwa berita soal AS-China akan mengarah ke positif,” tegas Chris Weston, Kepala Riset Pepperstone Group, juga dinukil dari Bloomberg News.

(aji)

No more pages