Bloomberg Technoz, Jakarta – Praktisi industri migas mempertanyakan arahan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia agar PT Pertamina (Persero) tidak mengenakan biaya (fee) tambahan ketika menjual bahan bakar minyak (BBM) ke perusahaan stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) swasta.

Dalam kaitan itu, Direktur Utama PT Petrogas Jatim Utama Cendana (PJUC) Hadi Ismoyo masih mempertanyakan apakah BBM yang dijual Pertamina ke SPBU swasta merupakan komponen dasar BBM—yakni tanpa campuran — atau justru BBM yang sudah ditambah aditif sesuai spesifikasi masing-masing SPBU.

Terlepas dari hal itu, Hadi menilai tetap akan ada tambahan biaya yang dikenakan Pertamina dalam menjual BBM ke SPBU swasta. Terlebih, dalam impor BBM, Pertamina akan mengambil keuntungan terlebih dahulu sebelum menjualnya kembali SPBU swasta.

Begitu juga jika Pertamina harus menambahkan campuran zat aditif ke BBM yang akan dibeli oleh SPBU swasta. Dalam proses pembauran BBM dengan aditif, menurutnya, sudah pasti akan terdapat biaya yang timbul sehingga Pertamina perlu menaikkan harga jual BBM ke SPBU swasta juga.

“Seyogianya, perlu dipastikan kepada Pertamina terlebih dahulu, apakah benar tidak ada tambahan? Apakah benar B2B [business to business] antara korporasi dan tidak ada margin?” kata Hadi ketika dihubungi, Kamis (18/9/2025).