Logo Bloomberg Technoz

ESDM: Bensin SPBU Shell, BP Kosong Imbas Peralihan dari Pertalite

Azura Yumna Ramadani Purnama
04 September 2025 09:00

Suasana sepi di SPBU BP-AKR di jalan Minangkabau Barat, Jakarta, Rabu (27/8/2025). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)
Suasana sepi di SPBU BP-AKR di jalan Minangkabau Barat, Jakarta, Rabu (27/8/2025). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)

Bloomberg Technoz, Jakarta – Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Yuliot Tanjung membeberkan penyebab stok bensin RON 92 dan 95 di SPBU swasta mengalami kekosongan, padahal impor bahan bakar minyak (BBM) dan minyak mentah pada Juli mengalami kenaikan.

Yuliot menyebut belakangan ini terjadi migrasi atau pergeseran permintaan untuk BBM, khususnya bensin nonsubsidi dengan RON di atas 90 setara Pertalite, sehingga kebutuhan impor komoditas pun ikut terkerek.

“Jadi untuk peningkatan [impor] itu terjadi karena ada shifting juga. Ini kan Pertamina mewajibkan [pembeli BBM bersubsidi] menggunakan QR Code. Masyarakat perlu mendaftar, kemudian mungkin juga cc kendaraannya tidak sesuai [tidak memenuhi syarat untuk membeli BBM bersubsidi seperti Pertalite],” ujarnya ditemui di DPR, Rabu (3/9/2025).


Akibat banyaknya masyarakat yang tidak memenuhi syarat untuk membeli Pertalite, kata Yuliot, terjadi gelombang pergeseran permintaan terhadap BBM nonsubsidi; baik di SPBU Pertamina maupun swasta.

“Menurut perhitungan kami, itu shifting yang terjadi sekitar 1,4 juta kiloliter [kl]. [...] Jadi itu yang menyebabkan [gangguan pasokan bensin RON 92 dan 95 di SPBU swasta] karena ada peningkatan permintaan untuk badan usaha swasta,” terang Yuliot. 

Pengendara antre mengisi BBM di SPBU Shell, TB Simatupang, Jakarta, Jumat (28/2/2025). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)