Dan Williams - Bloomberg News

Bloomberg, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengantongi persetujuan kabinet pada Jumat untuk mengambil alih Kota Gaza secara militer, berdalih sebagai upaya terakhir untuk menggulingkan Hamas setelah 22 bulan perang dan membebaskan 50 sandera tersisa, baik yang masih hidup maupun yang sudah meninggal.

Keputusan untuk meningkatkan operasi militer di kota terbesar di Jalur Gaza menandai eskalasi konflik yang telah meluluhlantakkan wilayah Palestina, di mana Program Pangan Dunia Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) memperingatkan bahwa setengah juta orang sedang kelaparan.

"Pasukan Pertahanan Israel [IDF] akan bersiap merebut Kota Gaza sambil memberikan bantuan kemanusiaan kepada penduduk sipil di luar zona pertempuran," bunyi pernyataan kantor Netanyahu setelah sidang Kabinet Keamanan yang berlangsung selama 10 jam berakhir.

Disebutkan bahwa tujuan rencana tersebut adalah "mengalahkan Hamas," faksi Islamis yang didukung Iran.