Logo Bloomberg Technoz

"Kondisi eksternal yang lebih lemah telah merugikan bisnis dan sentimen konsumen dan mengancam untuk mengganggu investasi di kawasan regional," tulis ADB.

"Kinerjanya pada kuartal pertama juga menunjukkan tanda-tanda perlambatan, khususnya bagi mereka yang bergantung pada permintaan eksternal."

Meski demikian, ADB tetap memproyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia sepanjang tahun ini masih berada di 5%, serta 5,1% pada 2026 mendatang.

Itu dikarenakan adanya sejumlah langkah antisipatif pemerintah yang resmi menggelontorkan sejumlah paket insentif seperti bantuan pangan, hingga pemberian diskon perjalanan transportasi dan bantuan tunai seperti Bantuan Subsidi Upah.

"Sebagai dukungan, otoritas moneter juga melonggarkan kebijakan secara bertahap di tengah risiko stabilitas harga yang ringan. Data impor bulan April dan Mei menunjukkan kemungkinan rebound dalam permintaan domestik," tutur mereka.

(lav)

No more pages