Galit Altstein dan Kateryna Kadabashy - Bloomberg News

Bloomberg, Israel melancarkan serangan ke markas militer Suriah di Damaskus pada Rabu (16/7) dan mengerahkan lebih banyak pasukan ke wilayah perbatasan. Langkah ini, menurut pejabat Israel, bertujuan mencegah potensi serangan terhadap komunitas Druze di Suriah.

Sejak Senin, militer Israel meningkatkan operasi di wilayah Suriah menyusul bentrokan berdarah antara kelompok Druze, Bedouin, dan pasukan pemerintah Suriah di Suwayda, wilayah selatan Suriah. Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia (SOHR) melaporkan lebih dari 300 orang tewas dalam kekerasan beberapa hari terakhir, termasuk 27 orang yang dieksekusi. Dari jumlah tersebut, setidaknya 183 korban jiwa berasal dari pasukan keamanan Suriah.

Menteri Luar Negeri AS Marco Rubio mengatakan semua pihak yang terlibat dalam bentrokan telah mencapai kesepakatan untuk menghentikan kekerasan. “Kami telah menyepakati sejumlah langkah konkret yang akan mengakhiri situasi yang mengkhawatirkan dan mengerikan ini malam ini,” tulis Rubio di platform X, tanpa merinci langkah tersebut.

Sebelumnya, Rubio menyatakan bahwa AS “sangat prihatin” dan “ingin agar kekerasan ini berhenti”, namun ia tidak secara langsung meminta Israel menghentikan serangannya.