Logo Bloomberg Technoz

Meski Kena Tarif Trump, RI Klaim Punya Sumber Ekonomi Domestik

Dovana Hasiana
08 July 2025 21:00

Amerika Kenakan Tarif Impor Indonesia 32%, Negosiasi Gagal? (Foto: Diolah dari Berbagai Sumber)
Amerika Kenakan Tarif Impor Indonesia 32%, Negosiasi Gagal? (Foto: Diolah dari Berbagai Sumber)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Kementerian Keuangan mengklaim bahwa Indonesia memiliki peluang pertumbuhan yang berasal dari dalam negeri, di tengah tarif perdagangan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump sebesar 32%.

Direktur Jenderal Strategi Ekonomi dan Fiskal Kementerian Keuangan Febrio Kacaribu mengatakan hal tersebut berupa ekosistem ketahanan pangan, ketahanan energi, sektor pendidikan, sektor pendidikan, sektor kesehatan, dan investasi hingga hilirisasi.

"Jadi potensi pertumbuhan ekonomi 5,2% sampai 5,8% [pada 2026] masih kisaran yang sedang kita rancang untuk menyusun Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara [RAPBN] 2026," ujar Febrio saat ditemui di Kompleks Parlemen, Selasa (8/7/2025).

Selain itu, pemerintah mendorong penguatan belanja strategis untuk mendukung pertumbuhan ekonomi pada kuartal II-2025, di mana kisaran proyeksinya adalah 4,7% hingga 5%. Belanja strategis tersebut di antaranya adalah Makan Bergizi Gratis (MBG), pendidikan, kesehatan hingga pembangunan infrastruktur sekolah dan rumah sakit.

Selanjutnya, pemerintah juga menggelontorkan insentif dengan nilai Rp24,44 triliun pada Juni-Juli 2025. Perinciannya, pertama, diskon transportasi. Insentif ini terdiri dari diskon tiket kereta api sebesar 30% dengan anggaran Rp0,3 triliun diperkirakan akan dinikmati 2,8 juta penumpang kereta api pada Juni—Juli 2025; tiket pesawat berupa pajak pertambahan nilai ditanggung pemerintah (PPN DTP) untuk kelas ekonomi sebesar 6% dengan anggaran Rp0,43 triliun dan diperkirakan dinikmati 6 juta penumpang; dan diskon tiket angkutan laut sebesar 50% dengan anggaran Rp0,21 triliun untuk Juni-Juli 2025 diperkirakan dinikmati 0,5 juta penumpang.