Adapun investor asing paling banyak menjual saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) mencapai Rp10 triliun lebih. Imbas tekanan jual asing yang amat masif itu, saham BBCA sepanjang tahun melemah 7,75% ke posisi Rp8.925/saham.
Selanjutnya, ada saham PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) yang mencatat net sell sebesar Rp9,67 triliun. Seiring dengan terus diobralnya saham BMRI, laju manuver harga saham melemah 10,96% secara YtD ke posisi Rp5.075/saham.
Investor asing juga gemar ‘menjauhi’ saham PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), yang menduduki posisi ketiga. Nilai jual asing atas saham Bank BNI mencapai Rp3,44 triliun.
Berikut adalah daftar net sell investor asing sepanjang 2025 per 9 Juni.
- PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) Rp10,73 triliun
- PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) Rp9,67 triliun
- PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) Rp3,44 triliun
- PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) Rp2,14 triliun
- PT Alamtri Resources Indonesia Tbk (ADRO) Rp1,73 triliun
- PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) Rp1,45 triliun
- PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk (CUAN) Rp1,09 triliun
- PT Petrosea Tbk (PTRO) Rp1 triliun
- PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) Rp915 miliar
- PT Indah Kiat Pulp and Paper Tbk (INKP) Rp857 miliar
Walaupun begitu, tidak jarang saham mencatat beli bersih (net buy) oleh investor asing.
Berikut deretan saham dengan net buy terbesar sepanjang 2025,
- PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) Rp4,76 triliun
- PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) Rp859,38 miliar
- PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) Rp815,94 miliar
- PT Raharja Energi Cepu Tbk (RATU) Rp699,19 miliar
- PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) Rp655,19 miliar
- PT Adaro Andalan Indonesia Tbk (AADI) Rp584,2 miliar
- PT XL Axiata Tbk (EXCL) Rp535,05 miliar
- PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN) Rp406,13 miliar
- PT Barito Pacific Tbk (BRPT) Rp344,02 miliar
- PT Buana Lintas Lautan Tbk (BULL) Rp317,99 miliar
(fad)

































