Bloomberg Technoz, Jakarta - Bank Indonesia (BI) mengaku terus berupaya menstabilkan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) dengan totalitas yang tinggi melalui instrumen yang ada.

Hal itu disampaikan Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Ramdan Denny Prakoso menanggapi pergerakan rupiah yang menguat kokoh pada awal pekan ini. Rupiah melesat mengawali pekan pendek ini di tengah kelesuan yang berlanjut menyeret nilai dolar Amerika Serikat di seluruh dunia.

Rupiah spot dibuka menguat 0,27% di level Rp16.174/US$ pagi ini, bergabung dengan mayoritas mata uang Asia yang juga bergerak menguat mengalahkan dolar AS. Pada pukul 09.11 WIB, rupiah makin menguat di Rp16.155/US$, yang kian mendekati level terkuat rupiah tahun ini pada 7 Januari lalu yakni di Rp16.131/US$.

"Saya ambil dari Bloomberg bagaimana performance mata uang di Asia. Selama month to date Mei 2025, rupiah sampai dengan tanggal 26 itu menguat 2,6%," ujar Ramdan di Jakarta, Senin (26/5/2025).

Menurut Denny, penguatan terjadi setelah BI melakukan intervensi cerdas atau smart intervention, terutama melakukan intervensi di pasar offshore dengan pasar Non-Deliverable Forward (NDF).