Bloomberg Technoz, Jakarta - Rupiah berpeluang melanjutkan kinerja apik pekan lalu, pada perdagangan di pasar spot mengawali pekan pendek di akhir bulan Mei ini.

Pelemahan lebih lanjut indeks dolar Amerika Serikat (AS) memberi ruang lebih leluasa pada mata uang yang menjadi lawannya, termasuk emerging currency seperti rupiah untuk kembali ke valuasi wajarnya. 

Sentimen global masih memberi keuntungan pada pasar negara berkembang dengan aset-aset berimbal hasil tinggi yang harganya dinilai sudah 'murah' jadi serbuan utama.

Arus masuk modal asing ke Indonesia mencapai rekor yakni menembus Rp14,73 triliun selama rentang 19-24 Mei, dengan nilai belanja asing terbesar di pasar surat utang negara. Tren itu mungkin akan berlanjut didukung oleh berbagai sentimen pendukung. 

Indeks dolar AS pekan lalu melemah 2% ditutup di bawah 100 dan pada perdagangan Senin pagi di Asia, indeks ini bergerak di kisaran 98,97, makin melemah. Tak heran, mayoritas mata uang Asia pagi ini mayoritas juga menguat seperti ringgit, baht, dolar Singapura dan won Korsel.