Bloomberg Technoz, Jakarta - Di tengah semangat Ramadan, banyak anak muda mulai mengembangkan bisnis yang tidak hanya berorientasi pada keuntungan, tetapi juga memiliki dampak sosial. Konsep sociopreneur semakin populer, di mana pelaku usaha tidak hanya mencari cuan, tetapi juga berbagi keberkahan dengan sesama.

Menurut Chiki Fawzi, musisi sekaligus pendiri brand Chikigo, semangat berbagi dalam bisnis bukan hanya sekadar tren, tetapi juga komitmen yang harus dijaga. "Salah satu usaha aku untuk membuat usaha soal Palestina nafas semakin panjang adalah dengan pop-culture-kan dengan bikin produk-produk yang wearable dan pop-culture," ungkapnya. Dengan pendekatan ini, Chiki berharap lebih banyak orang dari berbagai latar belakang dapat ikut peduli terhadap isu-isu kemanusiaan.

Chiki juga membagikan pengalamannya dalam menciptakan produk yang memiliki makna lebih dalam. "Ini kan terinspirasi dari gambarnya press vest yang ada di Gaza. Terus aku pop-culture-kan dengan bikin gambarnya itu kayak lucu-lucu gini," katanya sambil menunjukkan salah satu desain dari lini produknya.

Sementara itu, Bella Fawzi, yang juga aktif di dunia seni dan sosial, menyoroti bagaimana anak muda bisa mulai dari hal kecil. "Kadang kita tuh mikirnya udah ribet duluan, ‘Gua bisa ngapain ya? Apa yang gua punya?’ Padahal tuh sebenarnya dengan apa yang kamu punya sekarang itu tuh udah modal sebenarnya," jelasnya.

Bella menekankan bahwa langkah pertama adalah menggunakan aset yang dimiliki, seperti media sosial, jejaring pertemanan, dan keterampilan yang bisa dikembangkan lebih jauh. "Kamu punya skill, kamu punya teman-teman, punya networking, itu pun udah modal juga, ya. Networking itu aset menurut aku," tambahnya.