Ketika berbicara tentang inspirasi bisnis dari Rasulullah SAW, Bella menggarisbawahi pentingnya amanah dalam berbisnis. "InsyaAllah kalau misalnya kita punya hati baik, tentu kita juga akan ketemu orang dengan frekuensi yang sama di mana kita bisa belajar menjadi orang yang lebih baik dan lebih amanah lagi ke depannya," ungkapnya.
Selain itu, Bella dan Chiki juga sepakat bahwa membangun usaha harus dilakukan dengan ketahanan dan kesabaran. "Yang namanya hidup itu pasti akan ada kegagalan. Ini kita berhasil hari ini, besok ada hari sial atau apapun itu. Tapi yang bikin kita bertahan tuh karena kita punya kemauan yang kuat dan ada goals yang pengin dicapai," kata Bella.
Chiki pun menambahkan bahwa dalam menjalankan bisnis yang memiliki dampak sosial, harus ada keseimbangan antara idealisme dan strategi pemasaran. "Aku ada beberapa brand yang memang eksklusif, tapi aku juga pengin bikin sesuatu yang lebih luas jangkauannya supaya makin banyak orang yang bisa terlibat," jelasnya.
Dengan semangat Ramadan, semakin banyak anak muda yang tertarik menjadi sociopreneur, menggabungkan bisnis dengan kepedulian sosial. Seperti kata Winda, "Cuan tetap harus ada, tapi kita juga harus contribute." Dengan demikian, bisnis tidak hanya menjadi sumber penghasilan, tetapi juga menjadi ladang keberkahan bagi banyak orang.
Jangan lewatkan kesempatan untuk mendapatkan wawasan mendalam mengenai perspektif masa depan bisnis yang mengusung nilai-nilai sosial dan inovasi kreatif. Saksikan Bloomberg Technoz Podcast - Ramadan Spark bersama host Sisi Aspasia, Communication Specialist dan Winda Mizwar, Founder Kode Marketing & Marcom Consultant, dan temukan bagaimana sociopreneur bisa membuka jalan bagi transformasi ekonomi yang beretika dan berkelanjutan.
Untuk mendengarkan episode lengkapnya, kunjungi www.bloombergtechnoz.com.
(btp)































