Bloomberg Technoz Podcast - Ramadan Spark
Membangun Ekonomi Keumatan & Kolaborasi Umat dalam Bisnis Halal
Bloomberg Technoz Podcast - Ramadan Spark
03 March 2025 12:57

Bloomberg Technoz, Jakarta - Dalam era globalisasi, ekonomi berbasis keumatan semakin menjadi sorotan. Dengan potensi besar umat Islam yang terus bertumbuh, diperlukan strategi konkret untuk mengembangkan ekonomi berbasis syariah. Salah satu pendekatan utama yang bisa dilakukan adalah menjadikan masjid sebagai pusat kegiatan ekonomi umat, sebagaimana yang diterapkan oleh Rasulullah SAW di zaman beliau.
Menurut Deva Rachman, Director of Business Development Istiqlal Global Fund, salah satu langkah besar yang dilakukan adalah mengembalikan fungsi masjid seperti pada masa Rasulullah. “Ketika Masjid Nabawi pertama kali dibuat, justru roda ekonomi itu bergerak di sekitar masjid,” jelasnya. Konsep ini mencerminkan bahwa masjid bukan hanya tempat ibadah, tetapi juga pusat edukasi, sosial, dan ekonomi yang memberdayakan masyarakat.
Lebih lanjut, Deva menegaskan pentingnya membangun kolaborasi antarumat Islam untuk memperkuat ekonomi berbasis keumatan. “Di Indonesia ada 73 ormas Islam, dari NU, Muhammadiyah, Syarikat Islam, hingga yang lainnya. Kita bersatu untuk memajukan umat,” ungkapnya. Hal ini menunjukkan bahwa persatuan dalam keberagaman adalah kekuatan utama dalam membangun ekosistem ekonomi syariah yang berkelanjutan.
Dalam konteks global, pertumbuhan ekonomi Islam diprediksi akan terus meningkat, dengan Indonesia sebagai salah satu pemain utama. Namun, tantangan terbesar adalah bagaimana memanfaatkan peluang ini dengan optimal. Sisi, dalam diskusinya bersama Deva Rachman, menyoroti pentingnya peran Indonesia dalam ekonomi Islam global. “Indonesia itu seharusnya bisa menawarkan sesuatu dengan momentum ini,” ujarnya.
Salah satu strategi yang bisa diterapkan adalah mengedepankan prinsip fair trade dalam bisnis halal. Deva Rachman menjelaskan bahwa, “Fair trade itu harus dilakukan, seperti bagaimana Rasulullah dan sahabatnya menerapkan perdagangan yang adil di Madinah.” Dengan menerapkan sistem perdagangan yang jujur, ekonomi keumatan dapat berkembang lebih sehat dan berkelanjutan.