Bloomberg Technoz, Jakarta – Vice President Corporate Communication PT Pertamina (Persero) Fadjar Djoko Santoso mengatakan perseroan belum memiliki informasi ihwal rencana pemerintah membangun fasilitas penyimpanan (storage) minyak baru di Pulau Nipa, yang berbatasan dengan Singapura.

Menurut Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia, proyek tersebut akan dirancang sebagai fasilitas penyimpanan untuk Cadangan Penyangga Energi (CPE) agar kapasitas penampungan minyak nasional dapat bertambah hingga 30 hari dari kemampuan saat ini hanya 21 hari.

“Soal kilang dan [penyimpanan] CPE, saya belum terifo apa-apa. Tidak tahu kalau [storage minyak] CPE. Saat ini kan juga sudah punya storage seperti di Plumpang, salah satunya yang selama ini Pertamina punya,” kata Fadjar saat ditemui di kawasan Palmerah, dikutip Kamis (6/2/2025).

Bahlil sebelumnya menyatakan pemerintah akan membangun fasilitas penyimpanan atau storage minyak di Pulau Nipa. Hingga saat ini pemerintah tengah menyusun peraturan menteri (permen) tersebut.

“Kami sekarang lagi menyusun proses investasinya, permennya. Dan kita akan bikin di Pulau Nipa. Insyallah doakan investasinya cukup gede. Kita akan rencana membangun storage di sana [Pulau Nipa],” kata Bahlil saat ditemui seusai konferensi pers kinerja sektor ESDM 2024, Senin (3/2/2025).