
Foster Wong - Bloomberg News
Bloomberg, Pemimpin China, Xi Jinping, menegaskan pentingnya hubungan negaranya dengan Rusia dalam sebuah panggilan video dengan Presiden Vladimir Putin, sehari setelah pelantikan Donald Trump sebagai Presiden AS. Xi menyatakan kesiapan untuk bekerja sama dengan Putin guna membawa hubungan bilateral ke tingkat yang lebih tinggi, seperti dilaporkan oleh Kantor Berita Xinhua pada Selasa (21/01/2025).
Xi menekankan bahwa ketahanan dan stabilitas hubungan China-Rusia dapat dimanfaatkan untuk merespons ketidakpastian eksternal. Panggilan video tersebut berlangsung selama 95 menit, menurut keterangan Penasihat Kremlin, Yuri Ushakov, dan telah direncanakan sejak Desember, tanpa kaitan langsung dengan pelantikan Trump, seperti diberitakan oleh Interfax.
Meski begitu, pertemuan ini mengindikasikan niat Beijing dan Moskow untuk memperlihatkan persatuan dalam menghadapi pemerintahan Trump yang baru. Kedua pemimpin tersebut sebelumnya mendeklarasikan “persahabatan tanpa batas” beberapa minggu sebelum Rusia menginvasi Ukraina pada 2022. Sejak itu, China menjadi pendukung utama Rusia di tengah sanksi besar-besaran dari AS dan sekutunya.
Menurut laporan media pemerintah RIA Novosti, Ushakov menyebut bahwa Xi juga memberi penjelasan kepada Putin tentang panggilannya dengan Trump pada Jumat lalu. Ia menambahkan, baik China maupun Rusia terbuka untuk berdialog dengan presiden AS terkait perang di Ukraina, "jika ada sinyal yang tepat dari Washington."