Logo Bloomberg Technoz

Makin Turun Pamor, Nilai Kelolaan Reksa Dana Anjlok Rp12,32 T

Ruisa Khoiriyah
10 May 2023 17:20

Ilustrasi investasi pada reksa dana saham. (Dok Bloomberg)
Ilustrasi investasi pada reksa dana saham. (Dok Bloomberg)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Awan gelap masih enggan beranjak dari industri reksa dana tanah air. Nilai dana kelolaan industri yang digawangi oleh para manajer investasi itu terus menyusut dari bulan ke bulan. Penyusutan dana kelolaan bisa dibaca sebagai semakin turunnya pamor produk investasi yang sempat menjadi favorit para investor ritel satu dekade silam itu.

Mengacu pada data yang dirilis oleh Otoritas Jasa Keuangan, pada April 2023 nilai dana kelolaan (asset under management) manajer investasi tercatat sebesar Rp500,38 triliun, menurun sekitar Rp3,79 triliun dari posisi bulan sebelumnya.

Bila menghitung dari posisi Januari yang sempat mencatat nilai AUM sebesar Rp512,7 triliun, maka penurunan pada April lalu telah menembus Rp12,32 triliun. 

Kinerja reksa dana per April 2023 ditandai dengan penurunan NAB dan UP (Divisi Riset Bloomberg Technoz)

Penurunan AUM tersebut kemungkinan akibat dari masih berlangsungnya tren redemption atau penarikan reksa dana oleh para pemodal. Pada data terakhir yang memuat lalu lintas transaksi reksa dana di tanah air, per Februari lalu nilai redemption reksa dana mencapai Rp62,54 triliun. Sedangkan pada saat yang sama, nilai pembelian atau subscription reksa dana hanya sebesar Rp60,21 triliun.

Dalam kurun waktu lima tahun terakhir, berdasarkan data OJK, terjadi beberapa kali net sell reksa dana yaitu ketika total nilai redemption melampaui nilai subscription. Yaitu pada 2021 dengan nilai penjualan bersih Rp4,62 triliun, lalu pada 2022 mencapai puncaknya dengan nilai penjualan bersih reksa dana mencapai Rp78,34 triliun.

Tren redemption reksa dana pada Februari 2023 melampaui nilai subscription (Divisi Riset Bloomberg Technoz)