Logo Bloomberg Technoz

IHSG Masih Rawan Koreksi, Wait and See Inflasi AS dan The Fed

Muhammad Julian Fadli
28 October 2024 08:48

Karyawan duduk dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI). (Bloomberg Technoz/ Andrean Kristianto)
Karyawan duduk dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI). (Bloomberg Technoz/ Andrean Kristianto)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini Senin 28 Oktober 2024, berpotensi bergerak bervariasi (mixed), wait and see atas respons pasar terhadap data inflasi Personal Consumption Expenditure (PCE) Amerika Serikat sebagai petunjuk dan arah suku bunga The Fed pekan depan. Juga terhadap Pemilihan Presiden (Pilpres) AS di November.

Pada perdagangan saham di sepanjang pekan kemarin hingga Jumat (25/10/2024), IHSG kehilangan 65,4 poin dan melemah 0,84% hingga menutup perdagangan di posisi 7.694.

Analisis Teknikal IHSG Senin 28 Oktober 2024 (Riset Bloomberg Technoz)

Secara teknikal IHSG masih ada potensi untuk melemah, searah dengan sentimen dari global, menuju area support MA-50 terdekat 7.650, yang mendekati range area support selanjutnya pada time frame daily di level 7.600, dan juga support kuat 7.580.

Apabila IHSG berhasil bertahan, dan memberikan indikasi penguatan, resistance penguatan pertama berpotensi menuju 7.700 sebagai target terdekat, dan ada resistance psikologis 7.740 sebagai target paling potensial selanjutnya.

Sentimen pada perdagangan hari ini utamanya datang dari global. Amerika Serikat akan merilis data inflasi PCE dan juga data penting pertumbuhan Ekonomi AS di Kuartal III-2024 annualized.

Bloomberg Billionaires Index Indonesia