Logo Bloomberg Technoz

Dampak Inflasi, Bisnis Thrifting di Dunia Capai Rp 2.641 Triliun

News
05 April 2023 20:00

Penjualan pakaian di salah satu toko pakaian bekas di Amerika Serikat. (David Paul Morris/Bloomberg News)
Penjualan pakaian di salah satu toko pakaian bekas di Amerika Serikat. (David Paul Morris/Bloomberg News)

Zahra Hirji - Bloomberg News


Bloomberg, Lokapasar barang bekas, ThredUp Inc melaporkan terjadi peningkatan industri barang bekas atau bisnis thrifting hingga US$ 177 miliar atau Rp 2.641 triliun (US$1 setara Rp 14.932), tahun lalu. Menurut laporan tersebut, jumlah masyarakat yang meminati dan membeli pakaian, sepatu, dan aksesori bekas terus meningkat.

Angka tersebut bahkan meningkat hingga 28% dibandingkan penjualan barang bekas selama periode 2021. Tren pembelian barang bekas ini diduga sebagai dampak dari terjadinya lonjakan inflasi. 

Para pedagang ritel akhirnya lebih sering menjajakan barang bekas atau barang resale. Selain inflasi, masyarakat juga diduga mulai memiliki kesadaran untuk memulai gaya hidup berbelanja yang berkelanjutan atau ramah lingkungan.

ThredUp juga mengutip analisa retail GlobalData yang memprediksi penjualan industri barang bekas di dunia bahkan bisa dua kali lipat hingga US$ 351 miliar pada 2027.